Pulau Morotai, yang terletak di sisi utara Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara menyimpan keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan. Keindahan pulau seluas 1.800 kilometer persegi ini disebut-sebut sebanding dengan keindahan Raja Ampat, Papua Barat. Bahkan, dikatakan keindahan panoramanya bak Maldives, karena itu Pulau Morotai disebut Maldives-nya Indonesia.
Morotai merupakan salah satu pulau terdepan, lokasinya paling utara Indonesia, yang bersebelahan dengan Samudera Pasifik dan Filipina. Dulunya Pulau Morotai yang saat ini di-branding Kemenpar sebagai wonderful Morotai Island, termasuk Kesultanan Ternate pada abad 15-16. Lalu pada Perang Dunia ke-2, dipakai sebagai pertahanan tentara Jepang, lalu diambil alih Sekutu Force sebagai landasan pacu untuk menyerang Filipina dan Kalimantan Timur.
Banyak hal yang dapat dilakukan wisatawan di Pulau Morotai.
Pulau yang ditetapkan sebagai 10 prioritas wisata ini kerap menggelar Sail Morotai, yang ditunggu-tunggu wisatawan lokal maupun mancanegara. Wisatawan dapat melakukan wisata bahari menikmati keindahan bawah laut dan pesona kepulauan. Pulau yang dikelilingi kelompok pulau-pulau kecil memiliki keindahan bawah laut karena kaya terumbu karang dan jenis ikan.
Morotai adalah surganya bagi penyelam. Pulau cantik ini memiliki 28 spot diving yang sangat keren. Terumbu karangnya indah dan beragam, dengan berbagai jenis ikan warna-warni. Lautnya yang jernih bak kaca membuat ikan-ikan yang berenang tampak terlihat jelas. Pulau yang sering disebut punya tiga matahari karena cuacanya panas, dikelilingi oleh puluhan pulau yang terdiri dari 35 pulau kecil dan dua pulau besar.
Wisatawan juga dapat menyelam di sekitar pulau seperti Saminyamau, Tanjung Sabatai Point, Dodola Point, Tanjung Wayabula dan Batu Layar Point. Panorama Morotai yang menakjubkan dengan air jernih dan hamparan karang indah dapat dinikmati, dengan salah lokasi menyelam favorit adalah kapal karam sisa dari Perang Dunia II.
Ketika berada di Morotai, singgahlah ke beberapa pulau cantik yang ada di sekitarnya. Salah satunya Pulau Kolorai yang dipenuhi dengan kampung berwarna-warni. Di Pulau yang penduduknya sebagai nelayan, wisatawan dapat menikmati hasil laut yang segar. Selain itu, hamparan pasir putih dan air laut bening sangat seru dijadikan lokasi snorkeling. Sebaiknya kunjungi Pulau Kolorai saat diadakan Festival Kolorai, karena terdapat berbagai kegiatan seperti Susiru, Tikar Adat dan Kabilano.
Perjalanan dilanjutkan ke Pulau Kokoya, yang berjarak 30 menit naik speedboat dari Desa Daruba, Kecamatan Morotai Selatan. Pulau tidak berpenghuni ini memiliki terumbu karang dan pasir putih yang indah. Airnya jernih, sehingga bisa melihat pemandangan laut dengan mata telanjang. Berikutnya mampir ke Pulau Dodola Besar dan Kecil yang dipisahkan lautan biru berjarak 500 meter. Kedua pulau tampak menyatu saat air laut surut. Di Pulau Dodola ada dua jenis pasir yang berbeda, yaitu pasar kasar dan halus.
Jangan lewatkan Pulau Tabailenge, pulau kecil yang bisa dijelajahi selama 20 menit, dengan pantai berpasir putih. Di pulau yang berlokasi di Desa Bere-bere, Kecamatan Morotai Utara ini memilili hutan kecil di tengahnya. Di pulau ini wisatawan dapat melakukan snorkeling dan memancing, serta menyaksikan sunset.
Sementara Pulau Sum-sum dikenal dengan kisah sejarah, Jenderal Doughlas McArthur yang memimpin pasukan AS berperang melawan Kekaisaran Jepang di masa Perang Dunia II. Karena itu, di pulau dengan pasir putih yang berkerikil ini terdapat monument McArthur.
Obyek wisata yang paling terkenal di Morotai adalah wisata air kaca Morotai. Ini adalah sumber mata air yang sangat jernih sampai menyerupai kaca. Dulunya sumber mata air ini dimanfaatkan sebagai tempat mandi Jenderal MacArthur, sehingga sering disebut juga Mata Air MacArthur.
Pantai Rorasa di Pulau Morotai juga menjadi obyek wisata yang popular. Lokasinya dari Kota Morotai ataupun Kota Daruba, lalu menuju Desa Buho-Buho. Tidak hanya untuk bersantai, Pantai Rorasa ini juga menjadi tempat terbaik untuk menikmati kelapa muda segar, yang bisa ditambahkan gula putih, gula cokelat ataupun sirup.
Di Morotai, wisatawan juga dapat mengunjungi Tanjung Gorango yang masih alami dan jauh dari keramaian. Tanjung yang terletak di Desa Gorua dan Korago, Kecamatan Morotai Utara, Kabupaten Pulau Morotai ini sangat tenang. Deburan ombak dan hamparan pasir putih di sepanjang tepi menambah panorama yang eksotis. Bongkahan karang dan jajaran tebing memberikan sentuhan keindahan alam tersendiri.
Dekat Tanjung Gorango terdapat Pantai Gorua di Desa Gorua, yang juga berpasir putih. Di dekatnya ada kuburan tua yang menjadi tempat sakral bagi masyarakat setempat. Di Desa Bido, Kecamatan Morotai Utara, terdapat Pantai Nunuhu. Tidak jauh dari bibir pantai, terdapat pulau kecil rimbun yang bisa diseberangi saat air sedang surut karena jaraknya tidak jauh. Air di Pantai Nunuhu juga tenang sehingga membuat betah saat berlama-lama bermain di tepi pantai.
Selanjutnya di Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan juga terdapat Tanjung Dehegila. Panoramanya merupakan perbaduan pemandangan laut dengan hamparan rumput indah dari atas bukit. Tanjung ini memiliki keindahan matahari terbenam atau sunset yang luar biasa karena itu sebaiknya berkunjung saat sore hari.
Wisata air terjun juga banyak ditemui di Morotai. Salah satunya Air Terjun Raja yang berlokasi di Desa Raja, Kecamatan Morotai Selatan Barat. Air terjun beraliran deras ini berada di tengah pepohonan rimbun, serta memiliki kolam kecil yang bisa digunakan untuk bermain air. Di Desa Mira di kawasan lereng Gunung Bakulu terdapat Air Terjun Bunga Kokota yang popular. Di salah satu titik air terjun terdapat gua sedalam 4 meter sehingga bisa berpetualang memasuki gua.
Di Morotai Timur, garis pantai antara Daruba dan Berebere dulunya terpencil. Namun saat ini akses jalan baru telah ada. Di sepanjang perjalanan ada beberapa bukit curam yang menawarkan pemandangan yang indah. Berebere kaya budaya Galelar seperti Tarian Denge-denge. Berebere selain pantainya indah dengan pasir putih dan pohon casuariana di lepas pantai, wisatawan dapat berselancar.
Di Morotai Jaya, yang berpusat di Tanjung Tajung Sopu, pojok paling utara Maluku, sering dikunjungi peselancar. Mereka datang di musim yang tepat dan menginap di rumah penduduk desa. Di ujung Tanjung Sopi Cape, dekat Desa Cendana ada mercusuar baru, yang dari atasnya dapat melihat pemandangan terbaik di Maluku.
Akses menuju Morotai sangat mudah. Dari Jakarta bisa terbang ke Bandara Sam Ratulangi, Manado. Dari Manado lalu terbang menuju Pulau Morotai. Selain itu, dari Manado bisa juga ditempuh dengan jalur laut dan darat. Dari Manado menuju Pulau Kao dan melakukan perjalanan darat ke Pelabuhan Tobelo selama sekitar 75 menit. Dari Tobelo naik speedboat menuju Pelabuhan Morotai selama 45 menit.
Alternatif lainnya adalah terbang dari Jakarta menuju Ternate. Dari Ternate sudah ada penerbangan rute Bandara Sultan Baabullah, Ternate – Bandara Leo Wattimena, Morotai setiap hari, dengan maskapai penerbangan NBA dan Ekspress. Ada juga transportasi laut Ternate-Morotai seminggu tiga kali dengan maskapai penerbangan Wings Air.
Sejak adanya event Sail Morotai dan Wonderful Morotai Islands Festivel, dibuka penerbangan langsung dari Jakarta – Morotai, menggunakan dua maskapai penerbangan yaitu Sriwijaya Air dan Ekspress Air. Di awal tahun 2016, maskapai penerbangan Citilink Indonesia juga membuka rute penerbangan ke Morotai. Citilink membuka penerbangan dari China ke Morotai. (*)