Pantai Tanjung Kelayang termasuk destinasi prioritas 10 Bali baru yang ditetapkan pemerintah. Keindahan pantainya pernah diabadikan menjadi lokasi syuting film Laskar Pelangi beberapa tahun lalu.
Berlokasi di Kecamatan Sijuk, yang berjarak 27 km dari Tanjung Pandang, ibukota Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Setiap tahunnya pantai dengan pesona alam yang luar biasa ini menjadi tempat singgah kapal-kapal yacht yang mengikuti Rally Sail Indonesia.
Nama Kelayang diambil dari nama salah satu jenis burung yang terdapat di pantai ini. Dan memang kira-kira sekitar 100 meter dari pantai terdapat puluhan batu granit raksasa, yang bentuknya sangat mirip pulau dan kepala burung, yang disebut juga Batu Garude. Batu ini dipercaya masyarakat setempat memiliki kekuatan magis dan menjadi landmark Pulau Belitung. Ukuran dari pulau kecil itu kira-kira 50 meter persegi, yang terlihat indah dan unik.
Tanjung Kelayang merupakan semenanjung yang menjorok ke arah utara, dengan pulau granit batu Kelayan terletak di sebelah timur. Tanjung Kelayang memiliki pasir putih yang membentang sepanjang garis pantai sejauh kurang lebih 4 kilometer hingga ke Tanjung Tinggi. Selain itu, pantai ini memiliki pemandangan matahari terbit (sunrise) yang indah.
Pintu masuk ke Pantai Tanjung Kelayang dari sebelah timur, yang menjadi tempat yang baik untuk berenang. Di bagian timur Pantai Tanjung Kelayang memiliki permukaan dasar pantai jernih, berair biru kehijauan, bergelombang tenang dengan pantai pasir putih dan halus. Dari arah timur pantai, wisatawan dapat berjalan sepanjang 300 meter ke arah utara.
Di arah utara ini bisa ditemukan bebatuan granit, yang tersebar sepanjang ujung semenanjung dan permukaan laut, yang salah satunya berbentuk seperti burung kelayang. Sementara dari sisi barat pantai, terdapat banyak batu-batu granit, yang membuat pemandangan pantai terlihat eksotik.
Uniknya dari sisi barat Pantai Tanjung Kelayang ini, wisatawan dapat melihat tiga pulau kecil, yang berlokasi 300 meter dari bibir pantai. Pemandangan di sisi barat ini lebih menarik terutama saat sunset karena ada bebatuan granit besar. Wisatawan dapat menikmati pemandangan di sisi barat dari puncak batu-batu granit di area ujung dari semenanjung.
Batuan granit yang berserakan di sepanjang pantai-pantai Belitung itu merupakan bagian dari batuan besar Indonesia bagian barat yang disebut sebagai batolit. Usia batuan granit ini diperkirakan mencapai usia 65-200 juta tahun yang lalu.
Dari Tanjung Kelayang, wisatawan dapat memulai penjelajahan ke pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Lengkuas, Pulau Garuda, Pulau Batu Berlayar, Pulau Pasir, dan Pulau Kepayang. Untuk menuju pulau-pulau tersebut, wisatawan dapat menyewa perahu nelayan untuk melakukan “Island Hopping” dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Wisatawan dapat mengitari pulau-pulau berpasir putih yang tidak berpenghuni, kecuali di Pulau Lengkuas.
Dari Pantai Tanjung Kelayang, tujuan pertama Island Hopping adalah Pulau Garuda yang berjarak sekitar 10 menit dengan perahu. Primadona di pulau ini adalah batuan granit raksasa yang puncaknya menyerupai kepala burung garuda. Namun di pulau ini wisatawan hanya bisa menikmati pemandangan dari perahu, karena pulau ini tidak boleh disinggahi karena masih alami.
Selanjutnya menuju Pulau Pasir, berupa daratan yang terdiri dari pasir halus yang seolah-olah menyembul dari dasar lautan. Kunjungi pulau ini saat air laut sedang surut di pagi hari hingga siang hari karena semakin sore pulau ini akan lenyap karena naiknya permukaan laut. Di pulau ini wisatawan bisa melihat spesies bintang laut.
Rute Island Hopping berikutnya adalah Pulau Lengkuas, yang memiliki mercusuar yang masih aktif dan menikmati batuan granit yang berserakan. Di tengah-tengah pulau ada titik yang disebut Telaga Bidadari, yaitu kolam alami yang akan terisi ketika laut pasang. Di Pulau Lengkuas, wisawatan juga bisa melakukan snorkeling dengan spot yang sangat indah, tidak kalah dengan Wakatobi. Selain airnya jernih, saat snorkeling wisatawan akan ‘ditemani’ ikan warna-warni.
Lalu wisatawan dapat menuju Pulau Kepayang. Di pulau berpasir putih ini wisatawan bisa beristirahat sejenak dan menikmati menu makanan laut. Selanjutnya menuju Pulau Batu Berlayar, yang luasnya dan juga batuan granitnya tidak begitu besar jika dibandingkan pulau-pulau lainnya. Disebut Pulau Batu Berlayar karena salah satu batunya menyerupai layar sebuah kapal ketika sedang berkembang jika dilihat dari kejauhan.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016, ditetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang. Tanjung Kelayang sebagai KEK Pariwisata, karena memiliki keunggulan geostrategis yang terletak antara Indonesia dan negara-negara ASEAN. KEK dengan luas wilayah sebesar 324,4 hektar ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Maret 2019 termasuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas yang memiliki obyek wisata bahari dengan pantai berpasir putih dan panorama yang eksotis, serta batuan granit dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Sejak akhir Oktober 2018, maskapai penerbangan Garuda Indonesia juga membuka rute Tanjung Pandan, Bangka Belitung-Singapura, dengan penerbangan kurang dari satu jam. Garuda terbang empat kali seminggu dari Tanjung Pandan-Singapura, dengan pesawat Bombardier CJR-1000. Akses menuju Pantai Tanjung Kelayang sangat mudah. Hanya berjarak sekitar 27 km dari pusat kota Tanjung Pandan dengan akses jalan yang sudah mulus.
Dari Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin, wisatawan bisa menyewa mobil atau naik bus gratis yang disediakan oleh Pemda dengan rute Tanjung Pandan-Tanjung Kelayang. Pada pertengahan Maret 2019 Presiden juga telah meresmikan Bandara Depati Amir di Kepulauan Bangka Belitung. (*)