Pulau Kalimantan menyimpan wisata bahari dengan kekayaan alam laut yang melimpah, yakni Kepulauan Derawan. Kepulauan indah ini memiliki wisata Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegara, terutama para penyelam kelas dunia. Bisa dikatakan Derawan adalah surganya bagi penyelam karena ada sekitar 28 tempat menyelam.
Luas wilayah Kepulauan Derawan sebesar 1.270.000 hektar wilayah laut dan pulau, yang merupakan ekosistem laut dan pesisir, seperti terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau. Kepulauan ini memiliki 31 pulau kecil. Namun yang dapat diakses sebanyak empat pulau yakni Pulau Maratua, Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, dan Pulau Kakapan. Kepulauan Derawan juga memiliki beberapa gosong dan atol.
Kepulauan yang dinominasikan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO tahun 2005 ini terletak di semenanjung utara perairan laut yang masuk wilayah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Kepulauan Derawan ini memiliki pantai terbaik, bahkan memiliki kekayaan alam bawah laut paling melimpah ketiga di dunia setelah Raja Ampat, Papua Barat.
Ada sebanyak 460 hingga 470 spesies yang hidup di Derawan. Artinya, kekayaan biodiversitasnya nomor dua setelah Kepulauan Raja Ampat. Spesier yang dominan adalah Gobes, Wrasses, dan Damselfishes. Beberapa spesies adalah hewan yang dilindungi seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda, dan lain-lain.
Terumbu karang di Kepulauan Derawan tersebar luas pada seluruh pulau dan gosong. Beberapa gosong antara lain Gosong Pulau Panjang, Gosong Masimbung, Gosong Buliulin, Gosong Pinaka, Gosong Tababinga, dan Gosong Muaras. Tipe terumbu karang di Kepulauan Derawan adalah karang tepi, karang penghalang dan atol. Atol telah terbentuk menjadi pulau dan danau air asin. Terumbu karang banyak terdapat di Pulau Panjang, Karang Muara, Karang Malalungun, dan Karang Besar.
Ketika pertama kali mengunjungi Kepulauan Derawan, wisatawan akan tiba di Pulau Maratua, pulau terbesar di Derawan dengan luas 2.375,7 hektar. Pulau Maratua juga merupakan pulau terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina. Wisatawan dapat menyelam didampingi pemandu, serta menikmati indahnya air laut yang berwarna hijau toska. Pulau Maratua memiliki spot menyelam coral triangle atau kawasan segitiga terumbu karang dengan aneka ragam jenis biota laut, serta menyaksikan penyu. Coral triangle ini juga ada di Bunaken dan Raja Ampat.
Masih di Pulau Maratua, wisatawan dapat menikmati pemandangan danau mini, Danau Haji Buang atau Goa Haji Mangku, danau tanah dengan keindahan alam istimewa. Menuju ke Goa Haji Mangku dengan speedboat dari Maratua Paradise Resort menuju utara Pulau Maratua selama 15-20 menit, tetapi harus menunggu air laut pasang hingga bisa sampai mulut goa berbentuk vertikal dengan bagian dalam yang dipenuhi air laksana danau atau kolam. Selanjutnya trekking selama 10 menit hingga menemukan mulut goa.
Selanjutnya mengunjungi Pulau Kakaban yang memiliki luas 774,2 hektar dapat ditempuh dengan naik perahu nelayan dari Pulau Derawan. Di Pulau ini wisatawan dapat menikmati petualangan bahari. Menariknya, di Pulau Kakaban ada Danau Kakaban, danau air tawar, yang terbentuk dari air hujan dan rembesan air laut dari pori-pori tanah.
Karena itu, Danau Kakaban ditinggali oleh biota laut yang beragam seperti ubur-ubur jenis golden jellyfish dan moon jellyfish, yang jumlahnya ribuan dan tanpa sengat. Berenang dengan ubur-ubur menjadi pengalaman yang tidak terlupakan selama di Kepulauan Derawan. Danau Kakaban telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO tahun 2004.
Uniknya jika mengunjungi Pulau Kakaban saat air surut, wisatawan bisa menikmati pesona Kehe Daing yakni laguna berair jernih sebening kaca. Lokasinya berada di bagian belakang danau ubur-ubur tanpa sengat. Di lokasi ini sangat seru melakukan snorkeling karena bisa menikmati langsung terumbu karang dan bintang laut.
Di Pulau Kakaban wisatawan bisa menyusuri Goa Bawah Laut di Blue Light Cave Kakaban. Lokasi pintu masuknya tidak jauh dari bibir pantai Pulau Kakaban. Sebuah goa di bawah laut menjadi satu lokasi menyelam yang menarik. Selain itu, penyelam bisa menjelajahi shark point dengan keberadaan hiu-nya, coral garden yang menawarkan keindahan terumbu karang, serta tuturuga point dan snapper point.
Perjalanan berikutnya menuju Pulau Derawan, pulau utama di Kepulauan Derawan yang memiliki luas 44,6 hektar. Pulau yang memiliki Pelabuhan Pulau Derawan ini satu-satunya pulau yang berpenduduk di Kepulauan Derawan. Pulau Derawan memiliki hamparan pasir laut yang luas.
Bermalam di Pulau Derawan sungguh pengalaman seru. Penginapan apung Derawan didirikan di atas laut sehingga bisa ber-snorkeling di bawahnya dan tidur nyenyak ditemani suara ombak. Bangun di pagi hari, sekitar pukul 05.00 WITA, wisatawan dapat menikmati indahnya matahari terbit di ufuk barat. Semburat warna ungu lembut dan emas api membalut awan cirro-stratus yang menggelayut rendah menjadi pemandangan yang sangat indah dan unik.
Menikmati keindahan Kepulauan Derawan rasanya tidak lengkap bila tidak mengunjungi Pulau Sangalaki. Pulau yang memiliki luas 15,9 hektar menyajikan keindahan pesona lagon dangkal yang ditumbuhi karang dan lamun. Di sekitar pulau terdapat taman laut yang bisa diselami. Biota laut yang terkenal di perairan Pulau Sangalaki adalah ikan pari manta yang langka. Pari manta merupakan spesies ikan pari yang kumisnya juga bekerja sebagai sayap untuk berenang.
Wisatawan dapat menyelam di perairan Pulau Sangalaki untuk menikmati keindahan lautnya yang istimewa, serta surganya banyak spesies langka. Ada beberapa titik menyelam yang sudah terkenal di kalangan wisatawan seperti channel entrance, coral gardens, turtle town, sandy ridge, manta run dan manta parade. Manta Point menjadi spot snorkeling favorit wisatawan, karena menjadi tempat puluhan manta ray mencari makanan berupa plankton-plankton kecil.
Di Pulau Sangalaki juga terdapat penyu hijau dan penyu sisik, serta paus. Saat menyelam, terkadang banyak plankton yang menghalangi pandangan dan menyebabkan gatal-gatal. Ketika di Pulau Sangalaki, sempatkan melihat tukik atau penyu kecil yang baru menetas, karena kawasan ini menjadi konservasi bagi penyu-penyu untuk bertelur dan melahirkan.
Di antara Pulau Sangalaki dan Pulau Derawan, ada pulau terkecil di Kepulauan Derawan yakni Pulau Samama. Pulau Samama memiliki keindahan hutan bakau dengan air laut yang jernih, sehingga bisa menerawang jauh sampai ke dasarnya. Namun, tidak dianjurkan berenang atau menyelam di perairan sekitar Pulau Samama karena banyak terdapat ikan pari yang bisa mencederai wisatawan.
Untuk menuju Kepulauan Derawan, wisatawan dapat menggunakan pesawat menuju Bandara Kalimarau, Berau, Kalimantan Timur. Ada penerbangan rute Jakarta – Balikpapan – Kalimarau, Berau PP. Dari Jakarta ada tiga maskapai yang terbang ke Berau, yakni Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia, dengan transit di Balikpapan.
Dari Bandara Kalimarau, wisatawan dapat menempuh jalan darat dengan mobil menuju Pelabuhan Tanjung Batu melaui ibukota Kabupaten Berau, Tanjung Redep selama dua jam. Lalu dari Pelabuhan Tanjung Batu ke Pulau Derawan dengan boat carter selama 30 menit.
Selain itu, wisatawan bisa menggunakan penerbangan menuju Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara. Dari Tarakan, saat ini sudah ada rute penerbangan Tarakan – Maratua, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Sebelumnya dari Pelabuhan Tengkayu 1, Tarakan menuju Maratua bisa ditempuh dengan jalur laut menggunakan speedboat dengan waktu tempuh 4-5 jam.
Sejak akhir tahun 2017 wisatawan dapat terbang ke Kepulauan Derawan, karena Bandara Maratua sudah beroperasi. Maskapai yang beroperasi di Bandara Maratua adalah Susi Air menggunakan pesawat Grand Caravan dan Garuda Indonesia menggunakan pesawat ATR 72-600.
Belakangan maskapai Wings Air, Lion Air Group menambah rute penerbangan ke Maratua, Kepulauan Derawan. Penerbangan dengan pesawat ATR 72-500/600 ini terhubung dengan Samarinda, Kalimantan Timur. (*)