Provinsi DKI Jakarta memiliki wisata alam andalan yang tidak kalah menariknya dengan daerah-daerah lain. Kepulauan Seribu, salah satu Kabupaten di DKI Jakarta, mencakup wilayah dengan gugusan kepulauan di Teluk Jakarta. Hanya berjarak sekitar 45 kilometer atau sekitar tiga jam perjalanan dari Jakarta. Gugusan Kepulauan Seribu kini menjadi destinasi wisata 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau Bali Baru.
Meski dinamakan Seribu, namun jumlah pulau-pulau di Kepulauan Seribu hanya 342 pulau, termasuk pulau-pulau pasir dan terumbu karang yang berjumlah 158 pulau. Tidak semua pulau di Kepulauan Seribu berpenghuni. Sekitar 11 pulau yang berpenghuni seperti Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Tidung Besar, Pulau Tidung Kecil, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua dan Pulau Sebira. Sementara beberapa pulau yang dijadikan pulau wisata seperti Pulau Bidadari, Pulau Onrust, Pulau Kotok Besar, Pulau Puteri, Pulau Matari, Pulau Sepa, dan lain-lain.
Kepulauan Seribu juga memiliki zona konservasi berupa taman nasional laut yang diberi nama Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu ini memiliki luas wilayah 107.489 hektar dengan sekitar 44 buah pulau. Sementara pulau-pulau yang merupakan pulau suaka alam atau cagar budaya adalah Pulau Rambut dan Pulau Onrust.
Selain itu, Kepulauan Seribu juga dikenal dengan habitat elang bondol-nya, yang merupakan mascot Provinsi DKI Jakarta. Habitat elang bondol dapat ditemui di Pulau Kotok, yakni pulau atol tropis dengan vegetasi yang masih asli, laut jernih dan batu karang warna-warni. Pulau ini menjadi tempat konservasi burung elang bondol. Hewan endemik Jakarta dengan nama Latin Haliastur Indus ini memiliki ciri khas warna putih pada kepala hingga sebagian dada ini terancam punah.
Sejak tahun 2005 Jakarta Animal Aid Network (JAAN) melakukan konservasi elang bondol. Programnya adalah sanctuary atau suaka bagi elang bondol dengan kondisi beragam, yang Pusat Sanctuary Elang Bondol ada di Pulau Kotok. Ada 29 elang bondol dan kandang raksasa bertuliskan Sanctuary. Di dalam sanctuary terdapat beberapa elang yang sudah cacat seperti patah sayap atau matanya luka, sehingga tidak bisa dilepasliarkan lagi.
Di konservasi elang bondol di Pulau Kotok, bila satwa yang diberi julukan layang-layang Brahma kondisi fisiknya baik akan dimasukkan dalam kandang besar atau treatment I. Mereka mendapatkan pakan ikan mati di dalam kolam buatan, lalu perlahan-lahan elang itu akan mendapatkan pakan ikan hidup untuk merangsang naluri berburu sebelum dilepaskan di alam bebas, atau masuk treatment 2. Di tahap ini mereka mulai agresif dan memperoleh pakan ikan hidup, dipisah satu sama lain.
Selanjutnya, elang bondol dibawa ke tempat sosialiasi atau SOS 2. Di area ini elang bondol tidak mendengar suara manusia atau kegaduhan. Di kandang semi terbuka ini mereka menjalani tes kemampuan hidup mandiri sebelum dilepasliarkan. Tidak semua orang bisa mengunjungi pusat konservasi elang bondol karena harus seizin BKSDA DKI Jakarta dan JAAN. Namun JAAN menggandeng PT Pertamina untuk menggelar program Sahabat Sematan sejak tahun 2017.
Sementara jika ingin melihat habitat 20.000 burung wisatawan dapat berkunjung ke Pulau Rambut, yang dikenal juga dengan Pulau Kerajaan Burung, yang terletak di sebelah barat Jakarta. Di bulan Maret hingga September jumlah burung meningkat menjadi 50.000 burung, yang diperkirakan datang dari Australia.
Pulau seluas 45 hektar ditumbuhi hutan bakau yang rimbun dan terumbu karang yang indah. Pulau ini ditetapkan sebagai cagar alam burung. Sementara Pulau Bokor yang lokasinya berdekatan ditetapkan sebagai cagar alam laut. Sedangkan untuk melihat penangkaran penyu sisik (Eretnochelys imbricate), wisatawan dapat berkunjung ke Pulau Sepa. Penyu sisik memiliki bentuk mulut menyerupai paruh burung.
Selain itu, Kepulauan Seribu merupakan tempat ideal untuk snorkeling, berenang dan menyelam. Ada beberapa pulau di Kepulauan Seribu yang menjadi destinasi favorit wisatawan. Seperti Pulau Perak yang eksotik yang terletak di Kepulauan Seribu Utara. Pulau Perak memiliki bibir pantai dengan hamparan pasir putih yang bersih. Air lautnya bening kebiru-biruan karena lokasinya jauh dari Kota Jakarta sehingga bebas polusi.
Wisatawan juga dapat mengunjungi Pulau Pari, pulau favorit di Kepulauan Seribu. Pulau ini memiliki hamparan pasir putih dengan air jernih kehijauan. Destinasi favorit lainnya di Kepulauan Seribu adalah Pulau Pramuka, yang merupakan tempat istimewa bagi yang suka snorkeling. Keindahan alam bawah lautnya luar biasa, dengan terumbu karang dan ikan-ikan karang berwarna-warni. Menariknya di Pulau Pramuka terdapat penangkaran penyu sehingga wisatawan.
Wisatawan juga dapat berkunjung ke Pulau Tidung, yang terbagi menjadi Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Di antara kedua pulau tersebut terdapat jembatan yang membelah lautan biru disebut Jembatan Cinta. Di Jembatan Cinta ini wisatawan dapat menikmati keindahan sunset. Di dekat Jembatan Cinta, wisatawan bisa menikmati permainan seru banana boat. Di Pulau Tidung, wisatawan bisa melakukan snorkeling dan berkeliling pulau dengan mengayuh sepeda. Menuju Pulau Tidung perjalanan sekitar tiga jam dari Muara Angke.
Jika wisatawan ingin mengunjungi pulau yang lebih jauh lagi dari Pulau Pari, Pulau Tidung dan Pulau Pramuka, maka Pulau Harapan menjadi pilihan wisata yang tepat. Di antara sekian banyak spot snorkeling di Kepulauan Seribu, Pulau Harapan merupakan tempat yang paling eksotis. Bibir pantainya putih kebiruan, dengan air laut yang teramat jernih. Pasir pantainya juga berwarna putih indah.
Dari pulau-pulau lain, bila ingin menginap menikmati camping di pulau di tengah laut, cocok bila mengunjungi Pulau Dolphin yang eksotis. Lokasinya yang masih sepi dan alami membuat pulau ini cocok dijadikan tempat camping yang asyik. Meski ukuran pulaunya lebih kecil dari pulau lainnya, namun wisatawan juga bisa melakukan snorkeling di pulau ini, namun hati-hati banyak bulu babi di sekitar perairan.
Bila ingin merasakan suasana feels like home di Kepulauan Seribu, wisatawan dapat menginap di resort yang didisain mengarah ke pantai dan berkonsep alami dengan unsur kayu seperti menyurupai saung besar. Salah satunya di pulau-pulau resort seperti di Pulau Bidadari, Pulau Putri, Pulau Sepa dan Pulau Macan. Resort di Pulau Putri menjadi favorit karena lokasinya strategis, berada di antara Pulau Sepa, Pulau Matahari, Pulau Harapan, Pulau Bira, Pulau Kelapa dan Pulau Simpul.
Spot wisata yang dihadirkan pulau resort Pulau Putri adalah tunnel aquarium, yaitu sebuah bangunan terowongan dari kaca untuk melihat terumbu karang, ikan, biota laut lainnya yang alami di perairan sekitar pulau. Tersedia juga fasilitas sunset trip dengan transportasi kapal pesiar yang berangkat setiap hari pukul 17.00 WIB untuk mengelilingi pulau sekitar selama satu jam menikmati sunset.
Di Pulau Sepa yang berjalan sekitar 15 menit dari Pulau Putri, wisatawan dapat menikmati panorama laut. Keunggulan Pulau Sepa dalah bibir pantai yang landau dan pasir putih yang luas. Di Pulau seluas 7 hektar ini, wisatawan dapat melakukan snorkeling atau diving untuk menikmati keindahan warna-warni ikan dan terumbu karang.
Pulau Macan sungguh eksotis dengan lautan berwarna biru kehijauan. Layaknya Maldives, di Pulau Macan terdapat resort di bibir pantai yang indah, yang berkonsep eco resort atau eco village. Di sini wisatawan dapat memilih nuansa pedesaan, nuansa alami kayu, nuansa camping dan lain-lain. Wisatawan dapat menikmati watersport yang menguji nyali seperti canoe, snorkeling, diving dan wind surfing.
Sementara di Pulau Bidadari yang lokasinya hanya 15 km atau sekitar 30 menit dari Dermaga Marina Ancol, wisatawan dapat menikmati gedung-gedung bertingkat Jakarta seperti miniatur. Penginapan berupa rumah panggung di atas air seperti kampung nelayan. Di Pulau Bidadari, wisatawan dapat berenang bersama lumba-lumba, serta melihat keindahan bawah laut. Wisatawan juga dapat menyusuri bangunan peninggalan Belanda seperti Benteng Martello, andong dan meriam.
Sementara pulau-pulau lain yang dekat dengan Marina Ancol adalah Pulau Kahyangan atau Pulau Cipir, Kelurahan Untung Jawa, dengan keunggulan ada benteng peninggalan Belanda pada zaman VOC. Dekat dengan Pulau Kahyangan ada Pulau Bidadari yang kecil dan bahkan mengelilingi pulau dengan berjalan kaki hanya membutuhkan waktu 1,5 jam. Di pulau ini terdapat benteng peninggalan Portugis dari abad ke-17.
Di depan Pulau Bidadari ada Pulau Onrust yang disebut juga Pulau Kapal. Diberi nama onrust karena pulau ini tidak pernah tenang dan selalu sibuk siang dan malam hari. Di jaman Belanda pulau seluas 12 hektar ini dijadikan basis penting sejak tahun 1618.
Pulau Edam yang disebut juga Pulau Monyet terletak tidak jauh dari Tanjung Priok. Di pulau ini terdapat mercusuar vast licht setinggi 65 meter. Selanjutnya Pulau Edam yang lokasinya berdekatan dengan Pulau Onrust dan Pulau Bidadari, yang dekat dengan Pantai Ancol.
Begitu pula dengan Pulau Kelor yang letaknya berdekatan dengan Pulau Onrust dan Pulau Bidadari yang memiliki peninggalan Belanda berupa galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC. Saat ini Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau Bidadari, Pulau Kelor dan Pulau Edam menjadi Suaka Taman Purbakala Kepulauan Seribu.
Menuju Kepulauan Seribu, dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri bisa terbang menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta. Untuk menuju Kepulauan Seribu, dari bandara bisa menuju Dermaga Marina Ancol ataupun Dermaga Muara Angke. Lamanya perjalanan ke setiap pulau tergantung pada jarak, keadaan cuaca dan kecepatan kapal yang dinaiki. Pemberangkatan dari Marina Ancol pada jam 08.00 atau 09.00, dan kembali menuju Marina Ancol pukul 13.30 dan 14.00.
Misalnya untuk ke Pulau Perak, menggunakan kapal dari Muara Angke selama 4-5 jam menuju Pulau Harapan. Lalu dari Pulau Harapan menuju Pulau Perak dengan menyewa boat selama 30 menit. Menuju Pulau Perak juga bisa dari dermaga Marina Ancol selama 1,5 hingga 2 jam perjalanan. Atau untuk ke Pulau Pari yang letaknya hanya 2 jam perjalanan dari Dermaga Kali Adem, Muara Angke atau hanya satu jam perjalanan menaiki speedboat dari Marina Ancol. (*)