Bagi sebagian orang nama Mandah yang terletak di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau mungkin masih asing. Padahal, wilayah dengan luas 1.479, 24 kilometer persegi ini menyimpan pesona keindahan alam yang luar biasa.
Mandah merupakan sebuah kecamatan yang telah berdiri sejak 27 September 1938, setelah adanya Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan antara Kerajaan Indragiri dan Belanda. Saat itu Mandah menjadi satu daerah keamiran dari Kerajaan Indragiri.
Sejarahnya pada tahun 1260 saat Kerajaan Batin Enam Suku di daerah Indragiri Hilir bagian utara sudah menjadi milik raja-raja kecil bekas Kerajaan Bintan. Terdapat enam batin atau kepala suku yang terkenal yaitu Suku Mafaait, Suku Datuk Kelambai, Suku Raja Rubiah, Suku Nek Gewang, dan Batin Enam Suku seperti Suku Raja Asal dan Suku Datuk Miskin.
Mandah dikenal dengan kisah mistis ‘Raja Bujang’, penguasa Pantai Solop, yang berlokasi di Desa Pulau Cawan. Raja Bujang ini tidak hanya menguasai kawasan pantai, tetapi juga menguasai satu pulau. Konon, Bujang warga Kuala Gaung hilang tanpa jejak, dibawa orang Bunian ke alam ghaib dan dinikahkan dengan keturunan bunian, kemudian menjadi raja hingga saat ini.
Sesekali Raja Bujang dan kapalnya menampakan diri sebatas penampakan remang-remang di perairan Pulau Cawan. Adanya kisah ini, maka pengunjung tidak boleh berlaku jahil atau onar di sana, karena jika perilakunya tidak sesuai akan langsung dihukum oleh penghuni pulau, seperti sakit demam, gangguan jiwa hingga hilang dari alam manusia.
Pantai Solop popular lewat lagu yang didendangkan mantan Gubernur Riau Rusli Zainal, merupakan ikon wisata dan destinasi unggulan Mandah. Solop memiliki posisi strategis dan menjadi penghubung Inhil dengan daerah pesisir lain di Riau. Pantai ini dikenal dengan keindahan pasir putihnya dan pemandangan hutan mangrove di sekeliling pantai.
Dari pantai akan terlihat Pulau Sangkar Ayam, yang dikenal dalam cerita rakyat Inhil. Tidak heran, spot-spot bagus di Pantai Solop ini menjadi pilihan foto prewedding. Selain Pantai Solop, Mandah memiliki lokasi wilayah lain yang tidak kalah serunya. Tempat wisata lain di Mandah antara Air Terjun 86 dan Pantai Cermin.
Mandah juga dikenal dengan Sagu Bestari, sagu yang tumbuh tidak berduri. Sagu ini menjadi salah satu produk pertanian unggulan Inhil, selain kelapa dan pinang. Sagu tanpa duri ini variannya hampir mirip dengan sagu di Kepulauan Meranti. Wisatawan dapat membeli sagu dalam bentuk olahan mentah atau aneka kuliner sagu yang dimasak khas oleh masyarakat Mandah.
Olahan jenis sagu yang popular seperti mie sagu, sagu lemak, tepung sagu, anek kue berbahan sagu. Mie sagu diilah dengan berbagai macam rasa yang enak dan gurih, serta dicampur dengan aneka seafood. Jenis olahan ini sangat ditunggu oleh pecinta seafood karena langsung diambil dari nelayan sehingga rasanya segar dan manis.
Untuk menuju Mandah, maka wisatawan harus menempuh perjalanan darat dan perairan. Perjalanan darat dilakukan dari tempat tujuan menuju Tembilahan, ibukota Kabupaten Indragiri Hilir. Penerbangan dilakukan dari berbagai kota di tanah air menuju Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Kemudian dari Pekanbaru memakan waktu delapan jam menuju Tembilahan, dilanjutkan dengan perjalanan air menggunakan speed boat menuju Kecamatan Mandah. (*)