Selama ini Pulau Nias dikenal sebagai wisata budaya hombo batu atau lompat batu. Budaya hombo batu ini banyak dicari wisatawan lokal maupun mancanegara ketika berkunjung ke pulau yang dalam bahasa setempat disebut Tano Niha atau surga tersembunyi. Pulau Nias terletak di sebelah barat Pulau Sumatera dan termasuk dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Dibandingkan pulau-pulau lain yang ada di pantai barat Sumatera, Pulau Nias adalah pulau terbesar dan termaju, dengan mayoritas penghuninya adalah Suku Nias yang masih memiliki budaya megalitik. Pulau dengan luas 5.625 kilometer persegi terdiri dari lima kabupaten seperti Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara dan Kota Gunungsitoli.
Untuk melihat budaya hombo batu, wisawatan dapat mengujungi Desa Bawomataluo, yang menjadi ikon desa tersebut. Desa ini sangat cocok dikunjungi bagi wisatawan yang menyukai wisata alam, budaya dan sejarah tanah Nias. Desa Bawomataluo merupakan situs wisata sejarah memiliki bangunan yang usianya lebih dari ratusan tahun dan masih kokoh hingga saat ini. Untuk mencapai desa ini wisatawan harus naik ke atas bukit dengan menaiki 88 buah anak tangga.
Selain itu, di Nias wisatawan bisa melihat Situs Megalitik Boronadu, yang diyakini sebagai asal mulanya manusia pertama Nias dari langit atau Ono Niha. Boronadu adalah desa terpencil di Gomo. Lokasi ini sering dijadikan tempat upacara adat Boronadu atau penyelesaian konflik pada kelompok yang sedang bermusuhan.
Wisatawan juga dapat menikmati pulau yang cantik ini dengan melakukan olahraga air seperti berselancar (surving) maupun penyelaman (diving). Bagi wisatawan mancanegara, pantai di Pulau Asu merupakan paradise of the earth. Pulau ini terletak di salah satu pulau di Kepulauan Hinako, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat. Di Pulau Asu wisatawan bakal dimanjakan dengan pasir putih yang bersih dan alami. Pemandangan sunset-nya juga sungguh mempesona.
Selain itu, wisatawan juga bisa melakukan kegiatan snorkeling dan diving untuk menikmati keindahan bawah laut Pulau Asu, seperti gugusan terumbu karang, koral, ikan hias warna-warni. Ombak yang menggulung tinggi sangat seru dan menantang untuk kegiatan surfing.
Surfing juga bisa dilakukan di Pantai Sorake, yang dikenal wisatawan mancanegara sebagai the paradise island for surfing, karena menjadi surge bagi peselancar mancanegara. Surfing atau berselancar di pantai ini sungguh menantang karena ketinggian ombak bisa mencapai 30 meter. Pantai Sorake, yang terletak di Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, termasuk 10 pantai terbaik di dunia untuk berselancar memiliki ombak yang besar dan tinggi sehingga peselancar dari berbagai negara mengikuti kejuaran berselancar tingkat internasional Nias Open.
Surga lain untuk berselancar adalah Pantai Lagundri yang terletak tidak jauh dari Pantai Sorake. Pantai ini juga termasuk 10 pantai terbaik di dunia untuk surfing karena ombaknya tinggi bisa mencapai 8 hingga 10 meter atau sekitar 5 tingkatan, dengan panjang hingga berkilo-kilo meter. Pantai ini juga disukai para peselancar dunia, yang umumnya datang di bulan Juni dan Juli saat cuaca dan ombak pantai sedang bagus-bagusnya.
Surfing juga bisa dilakukan di pantai di Pulau Tello, yang merupakan ibukota kecamatan dari Pulau-pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan. Gulungan ombaknya menjadi daya tarik bagi peselancar mancanegara, ditambah pesona alam yang indah dengan pemandangan sunrise dan sunset di pulau eksotis dengan pasir lembut.
Pulau Nias juga memiliki pantai unik yang memiliki pasir berwarna merah atau merah mudah mencolok (shocking pink), yaitu Pantai Gawu Soyo. Pantai ini terletak di Desa Ombotan, Kabupaten Nias Utara. Daya tarik lainnya di pantai ini adalah keberadaan spesier penyu langka di Indonesia yang kerap melintasi pantai.
Wisata andalan lain yang ada di Pulau Nias seperti Pantai Sirombu, Pantai Tureloto dengan sensasi seperti Laut Mati, Pantai Hoya, Pantai Ladeha, Pantai Pasir Berbisik, pantai di Pulau Panjang.
Menuju Pulau Nias, wisatawan dapat melalui jalur udara dari Bandara Kualanamu ke Bandara Binaka, Gunungsitoli. Maskapai penerbangan menuju Nias antara lain Garuda Indonesia, Lion Air Group, Wings Air. Ada juga penerbangan Susi Air yang melayani dari Kota Padang menuju Pulau Nias, dengan transit di Pulau Tello, Kepulauan Batu, Nias Selatan.
Sejak 15 November 2018 sudah ada penerbangan langsung dari Bandara Soekarno Hattta menuju Bandara Binaka, Gunung Sitolitoli dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Rute penerbangan Jakarta – Nias beroperasi tiga kali seminggu, yakni pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu, menggunakan armada CRJ Bombardier 1000 Next-Gen berkapasitas 96 penumpang.
Jadwal penerbangan dari Jakarta berangkat pukul 07.35 WIB dan tiba di Bandara Binaka pukul 09.55 WIB. Sementara penerbangan dari Bandara Binaka menuju Soetta akan transit di Padang, sebelum melanjutkan penerbangan ke Jakarta.
Penerbangan dari Binaka menuju Padang pukul 10.50 WIB dan tiba di Padang pukul 12.00 WIB, lalu berangkat dari Padang ke Jakarta pukul 12.50 WIB dan tiba di Jakarta pukul 15.00 WIB. Menuju Nias bisa juga melalui jalur laut yakni melalui Pelabuhan Sibolga menuju Gunungsitoli. (*)